Diisukan Dicopot, Tu Bulqaini: Dosa Fitnah Lebih Berat dari Zina!

Tu Bulqaini Diisukan Dicopot, Tu Bulqaini: Dosa Fitnah Lebih Berat dari Zina!
Ketua Umum PAS Aceh Tu Bulqaini Tanjungan. Dok. pribadi.

Komparatif.ID, Banda Aceh– Tu Bulqaini Tanjongan, Ketua Umum Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS) Aceh, terkejut saat diberitahu bahwa ada media yang menulis bila dirinya telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Tanfidziyah PAS Aceh. Ulama asal Samalanga tersebut menyayangkan perilaku tak terpuji penyebar fitnah. 

Kepada Komparatif.ID, Sabtu (7/12/2024) Tu Bulqaini mengaku terkejut saat dikonfirmasi perihal isu pencopotan dirinya oleh Dewan Mustasyar. 

“Saya baru tahu kabar itu. Kapan kejadiannya? Ada masalah apa sehingga dicopot?”  tanya Tu Bulqaini dengan rada terkejut. 

Ia menjelaskan tidak ada masalah apa pun di tubuh PAS Aceh. Keputusan mendukung paslon nomor urut 1 Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada Pilkada 2024 merupakan keputusan bersama. 

Kemudian, perihal dirinya disebut one man show, sang cendekiawan Islam tersebut mengatakan PAS berbasis musyawarah. Setiap keputusan tidak diputuskan oleh satu orang. Hal-hal strategis diputuskan bersama melalui musyawarah. 

Baca juga: PAS Aceh, Bahtera Baru Ulama Serambi Mekkah Dalam Politik Lokal

Tu Bulqaini menduga isu tersebut sengaja dihembuskan oleh pihak yang berkepentingan mendulang dukungan untuk Muzakir Manaf-Dek Fadh pascapilkada 2024. 

“Beberapa waktu lalu ada pemilik media yang menghubungi saya. Dia meminta saya mengucapkan selamat untuk Mualem dan Dek Fadh, saya menolak karena prosesnya belum selesai,” kata Tu Bulqaini. 

Munculnya isu pencopotan dirinya ia duga punya tali-temali yang kuat dengan penolakan dirinya mengucapkan selamat untuk Mualem. 

“PAS Aceh tetap pada komitmen awal. Mendukung Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi sampai semua prosesnya selesai. Kalau dalam konteks ini, kami harus menunggu sampai selesainya proses hukum di Mahkamah Konstitusi,” katanya.

Sang ulama juga mengatakan seluruh jajaran PAS Aceh juga demikian. Termasuk Abu Mudi selaku Ketua Majelis Nashihin. Semuanya menunggu hingga semua proses selesai. 

Tu Bulqaini mengingatkan, sebagai muslim, setiap orang hendaknya berhati-hati dalam menyebarkan kabar. Apabila jatuh kepada fitnah, maka dosanya sangat besar. Lebih besar dari zina. 

“Apalagi orang media massa. Beritanya dibaca oleh banyak orang. Berhati-hatilah dalam menyampaikan informasi. Bila menjadi fitnah, dosanya sangat besar. Jangan gara-gara kepentingan duniawi, justru bersedia mengorbankan masa depan di akhirat,” katanya memberikan nasihat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here