Komparatif.ID, Banda Aceh– Kericuhan pada debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang digelar di Ball Room The Pade Hotel, Selasa (19/11/2024) dikabarkan karena ada pihak yang salah sangka terhadap microphone nirkabel yang dipasang di kerah baju Bustami Hamzah.
Beberapa orang yang menyangka bila microphone tersebut sebagai earphone (alat bantu dengar). Saat itu sejumlah orang sempat mendatangi tempat duduk komisioner KIP Aceh.
Namun, entah bagaimana, tiba-tiba satu orang yang memakai rompi, maju ke depan. Ia memprotes keras. Peristiwa itu terjadi saat Bustami Hamzah yang didampingi Ustad Fadhil Rahmi sedang membacakan visi-misinya pada segmen pertama debat ketiga yang digelar KIP Aceh.
Moderator yang sempat berusaha meredam suasana, gagal menenangkan hadirin. Kedua belah pihak kemudian saling bersitegang. Upaya sejumlah orang yang mencoba naik ke atas panggung debat, coba diadang oleh aparat keamanan dan sejumlah orang lainnya.
Para kontestan segera diamankan, sedangkan ketegangan terus terjadi.
Baca juga: Bustami-Fadhil Kuasai Polling Debat Ketiga dengan 72 Persen Suara
Di media sosial beredar informasi bila Bustami Hamzah menggunakan alat bantu dengar (earphone). Ternyata hasil kroscek gambar yang beredar, alat yang disebut-sebut sebagai alat bantu dengar, ternyata microphone nirkabel yang dipasang di kerah baju Bustami, supaya suaranya terekam dengan jernih di perangkat video tim kreatif.
ketua KIP Agusni AH, dalam keterangannya setelah massa berhasil diredam, mengatakan bahwa, setelah proses mediasi dilakukan, semua alat elektronik sepakat tidak diperbolehkan saat debat berlangsung.
Ini kesalahan kedua belah pihak. di satu sisi pasangan nomor 1 nggak koordinasi terkait penggunaan alat perekam. dan dari tim pasangan nomor 2, menunjukkan kebodohan.