Darwis Djeunib: Banyak yang Kritik PA Setelah Ambil Manfaat

Darwis Djeunib
Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten BIreuen Teungku Darwis Djeunib. Foto: Muhajir Juli/Komparatif.ID

Komparatif.ID, Bireuen—Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten Bireuen Teungku Darwis Djeunib mengatakan saat ini banyak yang mengkritik kinerja Partai Aceh, padahal sebelumnya mengambil untuk sangat banyak dari hasil kerja politik Partai Aceh.

Hal tersebut disampaikan oleh Teungku Darwis Djeunib, pada sebuah rapat koordinasi yang dilakukan DPW Partai Aceh Kabupaten Bireuen.

Dalam video orasi politik Darwis Djeunib yang diterima Komparatif.ID, Selasa (26/12/2023) Darwis Djeunib menerangkan Partai Aceh yang motor penggerak utamanya berasal dari eksponen Gerakan Aceh Merdeka, telah melakukan banyak hal untuk pembangunan Aceh.

Bila ditarik lebih jauh, banyak sekali perilaku negatif masyarakat Aceh yang berhasil diubah oleh GAM. Sebelum GAM menjadi kekuatan politik yang besar, kehidupan masyarakat Aceh sudah tenggelam dalam hal-hal negatif. Mabuk-mabukan, perjudian, hingga berbusana tidak sesuai tuntunan agama.

Baca: Untuk Pilkada Bireuen 2024, PA Masih Wait & See

Dalam kondisi seperti itu, tidak ada satupun kelompok sosial yang berani bersuara menentang perbuatan nista yang terus dilakukan. Barulah ketika GAM mengambil sikap politik demi menyelamatkan marwah bangsa, mabuk-mabukan, perjudian, dan berbusana di luar konteks syariat dalam digulung.

Demikian juga setelah damai berhasil dirajut, melalui dana otonomi khusus Aceh terus dibangun. Dana pokok pikiran (aspirasi) DPR di seluruh Aceh, semuanya bersumber dari dana otsus.

Dana aspirasi (pokir) DPR dipergunakan untuk pembangunan daerah, baik untuk fasilitas jalan, jembatan, hingga pembangunan fasilitas pendidikan. Termasuk pembangunan dayah di seluruh Aceh.

Secara langsung, pokir dewan dipergunakan juga untuk memperbaiki fasilitas dayah. Dari awalnya hanya dayah dengan fasilitas bangunan papan, kini menjadi gedung tiga tingkat. Fasilitas para pemimpin dayah juga bertambah bagus. Bahkan tidak sedikit yang sudah dapat menikmati fasilitas mobil mewah seperti Toyota Alphard.

Akan tetapi yang disayangkan oleh Darwis Djeunib, begitu banyak pembangunan yang telah dinikmati secara langsung, masih ada di antara mereka yang mempertanyakan apa yang telah dilakukan oleh Partai Aceh.

Bahkan demi mempertegas kritik terhadap Partai Aceh, mereka mendirikan partai politik baru di tingkat lokal. Seakan-akan PA yang telah lama mereka jadikan “perahu” tidak dapat mewujudkan harapan-harapan yang mereka idamkan.

Partai Aceh Masih Bersama Ulama

Sampai saat ini Partai Aceh masih bersama ulama. Di antara ulama yang terkenal, salah satunya Abu Paya Pasi dan Abu Sofyan Arongan. Di tingkat lebih junior juga demikian. Masih banyak ulama dan cendekia Islam di Aceh yang masih bersama Partai Aceh.

Semberi bercanda, Darwis Djenib menyebutkan, di tingkat teungku dan waled, masih ada Teungku Am dan Waled Yan bersama Partai Aceh. Teungku Amriyadi dan Waled Sofyan merupakan anggota DPRK Bireuen yang merupakan kader Partai Aceh.

Ke depan, salah satu yang harus dilakukan yaitu memaksimalkan peran Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan Partai Aceh. termasuk memberikan ruang lebih besar kepada mereka dalam kegiatan-kegiatan yang punya hubungan dengan PA dan kader-kadernya.

Darwis menekankan beri ruang dan kesempatan kepada ulama MUNA. Jangan lagi buang-buang waktu memberikan ruang kepada mereka yang setelah turun panggung justru menjelek-jelekkan Partai Aceh.

Darwis Djeunib: Prabowo Punya Potensi Besar untuk Menang

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Batee Iliek tersebut mengatakan sampai saat ini Partai Aceh masih konsisten mendukung Prabowo sebagai Presiden Indonesia. Dukungan tersebut bukan lahir tanpa alasan yang kuat.

Dari tiga pasangan calon, hanya Prabowo yang bukan petugas partai. Anies merupakan sosok yang dicalonkan oleh NasDem. Dia tidak memiliki partai. Demikian juga Ganjar Pranowo. Dia diusung oleh PDIP. Sedangkan Pranowo merupakan salah seorang pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra.

Dari sisi kekuatan politik, pasangan Prabowo-Gibran didukung oleh dua Presiden Indonesia; Jokowi dan SBY. Didukung oleh tiga mantan Kapolri, didukung penuh oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawangsa, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dari segi jumlah dukungan publik, mereka menguasai Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. di tiga provinsi itu terdapat 150 juta penduduk.

Secara spiritual, Kyai Haji Abdurahman Wahid (Gus Dus) juga pernah mengatakan bila Prabowo akan menjadi Presiden Indonesia di kala sang mantan perwira militer berusia tua.

“Jangan sampai Aceh nol untuk Prabiwi-Gibran. Bila Aceh memilih Prabowo-Gibran, ke depan bargaining Aceh akan kuat di Pusat. Jangan buang-buang suara untuk kandidat lain. Mari fokus ke Prabowo-Gibran supaya Aceh menjadi bagian dari pemenang,” seru Darwis Djeunib disambut tepukan tangan hadirin.

Dia mengimbau rakyat Aceh jangan terkecoh dengan janji kandidat yang bakal menggratiskan banyak hal. Karena itu tidak mungkin dilakukan. Dari mana mereka akan mendapatkan uang demi mewujudkan janji-janji serba gratis itu?” sebut Darwis Djeunib.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here