Cara Mendidik Anak Sesuai Ajaran Rasulullah

Cara mendidik anak ala Rasulullah
Gene Netto.

Mendidik anak merupakan kewajiban orang tua. Rasulullah telah memberikan nasihat cara mendidik anak. Sayangnya, masih banyak orang tua dan guru yang belum mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kalau Anda peduli pada anak, mohon membaca, merenungkan, dan membahas hadits-hadits ini dengan semua teman, orang tua, dan guru yang Anda kenal. Ini nasihat dari Rasulullah SAW tentang cara mendidik anak.

Kalau paham sedikit tentang psikologi anak, Anda mungkin akan kaget. Apa yang masuk buku teks Psikologi Anak di semua universitas dunia sekarang, sebagai “ilmu terbaru” para psikolog, sangat mirip atau persis sama dengan nasihat dari Rasulullah. Psikolog baru paham apa yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dari 1400 tahun yang lalu. Tapi sayangnya belum dipraktekkan oleh banyak guru dan orang tua Muslim selama ini.

Baca: Punisment untuk Generasi Salah Urus

Banyak guru dan orang tua mengatakan bahwa “setiap kesalahan anak harus dihukum agar ada efek jera”. Anehnya, Rasulullah SAW tidak pernah ucapkan kalimat seperti itu. Dari mana guru dan orang tua Muslim dapat konsep itu, karena tidak berasal dari ajaran Nabi kita. Jadi siapa yang mereka ikuti?

Hadits tentang Mendidik Anak

Dalam suatu majelis, Rasulullah SAW mengingatkan para sahabat-sahabatnya tentang mendidik anak. “Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka. Allah SWT memberi rahmat kepada seseorang yang membantu anaknya sehingga sang anak dapat berbakti kepadanya.”

Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anakku sehingga ia dapat berbakti kepadaku?” Nabi Menjawab, “Menerima usahanya, walaupun kecil. Maafkan kekeliruannya, tidak membebaninya dengan beban yang berat, dan tidak pula memakinya dengan makian yang melukainya. (HR. Abu Daud).

Rasulullah SAW bersabda tentang cara mendidik anak  perihal dalam konteks bermain bersama anak, “Siapa yang memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya, dan menjadi sepertinya. Siapa yang menggembirakan hati anaknya, maka ia bagaikan memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau (bercanda) untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Rasulullah SAW bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, “Jangan memukul budak perempuanmu hanya karena dia memecahkan barang pecah-belahmu. Sesungguhnya barang pecah-belah itu ada waktu ajalnya seperti ajalnya manusia.” (HR. Abu Na’im dan Ath-Thabrani)

Dari Anas yang berkata: “Aku telah melayani Rasulullah SAW selama sepuluh tahun. Demi Allah, beliau tidak pernah mengeluarkan kata-kata hardikan kepadaku, tidak pernah menanyakan ‘Mengapa engkau lakukan?’ dan juga tidak pernah mengatakan ‘Mengapa engkau tidak melakukannya?’” (HR. Bukhari, Kitab Adab No.5578)

Dari Anas yang mengatakan, “Beliau tidak pernah sekali pun memerintahkan sesuatu kepadaku, kemudian akan menangguhkan pelaksanaannya, lalu beliau mencelaku. Jika ada salah seorang dari ahli baitnya mencelaku, beliau justru membelaku (dengan mengatakan), ‘biarkanlah dia, seandainya hal itu ditakdirkan terjadi, pastilah terjadi.’” (HR. Ahmad No.12938)

Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, dan bertanya, “Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Rasulullah SAW menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu).” (HR. Aththusi)

Rasulullah SAW bersabda, “Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki.” (HR. Ath-Thahawi).

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus daripada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini?” (HR. Abu Daud)

Berapa banyak dari kita yang sangat jauh dari contoh parenting ini yang diberikan oleh Rasulullah SAW? Sudah saatnya kita berubah, betul? Kalau tidak mau berubah dan merasa sudah benar, tolong jelaskan: siapa yang Anda ikuti ketika marahi, membentak, menghina, mengancam, memukul, dan menghukum anak Anda? Nabi tidak berikan contoh itu. Jadi Anda mengikuti contoh siapa?

Mari mendidik anak berdasarkan ajaran Rasulullah.

Penulis Gene Netto, penikmat isu pendidikan, sosial, dan lain-lain. Disadur dari media sosial Gene Netto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here