Buka Water Forum 2024, Jokowi Perkenalkan Prabowo Sebagai Suksesornya

Buka Water Forum ke-10, Jokowi Perkenalkan Prabowo Sebagai Suksesornya Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menyapa delegasi dan pemimpin negara saat diperkenalkan Presiden Joko Widodo pada pembukaan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). Foto: Media Center Water Forum/Maulana Surya/pras.
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menyapa delegasi dan pemimpin negara saat diperkenalkan Presiden Joko Widodo pada pembukaan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). Foto: Media Center Water Forum/Maulana Surya/pras.

Komparatif.ID, Denpasar— Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan secara resmi Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebagai suksesornya kepada para delegasi dan pemimpin negara pada pembukaan Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024).

Jokowi menjamin Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pentingnya pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan.

And in relation to continuity, in October, my term as President will come to an end. And on this good occasion, allow me to introduce the President-elect of Indonesia, Mr. Prabowo Subianto, who is currently serving as the Minister of Defense, who will continue Indonesia’s commitment to contribute towards world’s water management,” ungkap Jokowi.

Jokowi Tegaskan Pentingnya Pengelolaan Air

Jokowi membuka sambutannya dengan menggambarkan realitas yang suram, ia menyebut pada tahun 2050 sekitar 500 juta petani kecil yang saat ini menyumbang 80 persen pangan dunia, diprediksi akan menjadi kelompok yang paling rentan terhadap kekeringan.

“Dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya satu persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi. Bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan,” ujar Jokowi.

Sebagai negara maritim dengan 65 persen wilayahnya berupa perairan, Indonesia memiliki kekayaan kearifan lokal dalam pengelolaan air. Jokowi mengangkat sistem pengairan subak di Bali yang telah dipraktikkan sejak abad ke-11 dan diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Baca jugaKPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024

Menurutnya, sistem ini bukan hanya sekedar teknik irigasi, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang tinggi, di mana air dianggap sebagai sumber kemuliaan yang harus dikelola bersama.

Tema Water Forum ke-10 “Air Bagi Kemakmuran Bersama” menurut Jokowi dimaknai dalam tiga prinsip dasar: menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.

Ketiga prinsip ini menurutnya hanya bisa tercapai melalui kolaborasi seraya mencontohkan keberhasilan restorasi Sungai Citarum, dan pengembangan energi hijau berupa solar panel terapung di Waduk Cirata, yang kini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.

“Di Indonesia, kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam merestorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia,” terang Jokowi.

Dengan kehadiran para delegasi dari berbagai negara di Bali, ia berharap dunia bisa memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global terkait air. “Let’s preserve our water today for shared prosperity tomorrow,” pungkas Jokowi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here