Komparatif.ID, Lhokseumawe– Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah mengajak pimpinan dayah melatih jiwa entrepreneur untuk santri, agar setelah lulus, mampu mengembangkan gerakan ekonomi berbasis syariah. Tujuan utamanya melahirkan generasi muda Islam yang mandiri dan berdikari.
Hal tersebut disampaikan Azwardi Abdullah saat menyampaikan kata sambutan pada Pembukaan Musda Ulama Aceh Utara, Selasa (2/8/2022) pagi di Aula Hotel Lido Graha, Lhokseumawe.
Perkembangan dunia telah melahirkan persaingan yang semakin kuat, sehingga santri harus juga dibekali pengetahuan dunia usaha, agar setelah lulus mampu menjadi generasi Islam terdidik secara ilmu fardhu ain, sekaligus menjadi kader bangsa yang mempunyai kemampuan berkembang dengan modal pengetahuan entrepreneurship berbasis fiqh ekonomi.
Selain itu Azwardi juga mengatakan ulama memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan pemerintahan. Oleh karena itu Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara perlu kiranya ikut memberikan masukan kepada pemerintah.
“Masukan-masukan itu perlu disampaikan, baik formal maupun informal. Ulama punya peran besar dalam menjaga jalannya pemerintahan. Mari kita saling mengingatkan, memberikan saran, demi pembangunan Aceh Utara yang kita cintai,” sebut Azwardi.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Ulama merupakan pondasi utama pembentukan MPU.
Sebagai lembaga resmi daerah, MPU merupakan tempat ulama bermusyawarah dan merumuskan nasihat yang akan disampaikan kepada pemerintah.
“Oleh karena itu, MPU adalah mitra sejajar dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan daerah dan menindaklanjuti isu-isu strategis yang berkembang di dalam masyarakat,” kata Azwardi.