Bireuen Sukses Perbaiki Peringkat Pada MTQ ke-36

Berhasil Naik ke Peringkat 17

Bireuen MTQ ke-36 Aceh
Panggung utama MTQ XXXVI Aceh di Kabupaten Simeulue. Foto: DSI Aceh.

Komparatif.ID, Sinabang—Kabupaten Bireuen berhasil memperbaiki peringkat pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-36 Aceh yang digelar di Kabupaten Simeulue. Hingga malam penutupan pada Sabtu (2/12/2023) Bireuen berhasil menempati peringkat 17, dengan torehan nilai dua poin berkat keberhasilan mendapatkan dua juara tiga.

Naik satu strip ke peringkat 17 tentu sebuah prestasi bagi Kabupaten Bireuen. Karena pada MTQ ke-35 Aceh di Bener Meriah, pada tahun 2022, Kabupaten Kota Santri hanya mampu merebut posisi 18 dari 23 kabupaten/kota.

Meski demikian, capaian tersebut jauh lebih tidak menggembirakan bila dibandingkan dengan MTQ ke-34 Aceh, yang dihelat di Pidie pada 2019. Saat itu kafilah Kota Juang berhasil meraih peringkat 14.

Baca: Kurang Dana, Kafilah MTQ Bireuen Hanya Ikuti 13 Lomba

Mundur lagi, pada MTQ ke-33 Aceh di Aceh Timur pada tahun 2017, kontingen Kota Keripik Pisang berhasil menempati peringkat 11. Saat itu nilai yang berhasil diperoleh 9 poin.

Keikutsertaan kafilah Bireuen pada MTQ ke-36 di Negeri Lobster tidak dibekali pendanaan yang mencukupi. Dari 48 cabang lomba, Skuad Batee Kureng hanya mengikuti 13 cabang.

Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Bireuen Anwar mengatakan, keputusan pihaknya absen pada 35 cabang lomba karena tidak memiliki anggaran.

Sejumlah orang menyebutkan keberangkatan kali ini kafilah Kota Juang ke arena MTQ tingkat Provinsi, seperti sepasukan gerilyawan yang hendak bertempur melawan berkompi-kompi pasukan reguler terlatih yang memiliki amunisi berlimpah.

Ketika tiba di arena perang, tentu saja gerilyawan yang hanya membawa beberapa pucuk senapan rakitan, akan menjadi bulan-bulanan prajurit terlatih dan sejahtera. Pun demikian, komitmen pemerintah daerah tetap mengirimkan kafilah meski tanpa pendanaan yang mencukupi, patut diberi apresiasi. Setidaknya dengan mengikuti 13 cabang lomba, peringkat kabupaten tempat lahirnya cambuk pertama kali di Aceh, naik satu strip.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here