Bireuen Kota Kuliner yang Serba Lezat

kota kuliner Bireuen memiliki beragam kuliner lezat yang harus kamu coba. Foto: Arashi Asia, Wisata Jiwa, iStock.
Bireuen memiliki beragam kuliner lezat yang harus kamu coba. Foto: Arashi Asia, Wisata Jiwa, iStock.

Bireuen kota kuliner. Bireuen merupakan salah satu daerah di Aceh yang terkenal sebagai rumahnya kuliner lezat di Aceh. Yang paling terkenal yaitu sate matang —sebagian menulis Sate Matang— dan daging bebek alias sie itek.

Ya, meskipun demikian, Bireuen masih memiliki sejumlah kuliner lezat lainnya seperti geumuloh panggang, geumuloh teucrah, dan mi pangsit, dan mi kepiting.

Pertama tentu saja sate matang. Sate yang umumnya dibuat dari daging sapi awalnya dijual di Keude Matangglumpangdua, yang merupakan pusat perdagangan sekaligus ibu kota dari Kenegerian Peusangan.

Meski berkembang banyak sumber cerita tentang asal muasal sate matang tersebut, tapi yang paling kuat yaitu kisah tentang sepasang suami istri asal Jawa yang pertama kali memperkenalkan sate kepada penduduk di Nanggroe Peusangan.

Sate matang, meski secara umum sama dengans sate-sate daging sapi lainnya, tapi memiliki ciri khas pada kuahnya yang disebut soto. Warnanya bening, sering dicampur dengan lemak, dan bila pada jam-jam tertentu dapat dipesan berbarengan sop iga.

Sate matang dinikmati dengan saus kacang tanah yang ditumbuk kasar. Untuk menambah rasa segar, dapat ditambahkan cabai hijau tumbuk yang disajikan terpisah. Juga dapat ditambah perasan jeruk nipis dalam kuah sotonya bila ingin rasa yang lebih menggigit.

Sate matang secara umum dapat dengan mudah dibeli di seluruh warung kopi di Keude Matangglumpangdua, Peusangan. Juga dapat dibeli di Keude Kutablang. Saat ini juga dapat dibeli di Keude Geurugok, Kecamatan Gandapura. Geurugok bahkan kini sudah menjadi kota baru yang maju karena sate.

Baca juga: Soto Matang, Kuliner Khas yang Diburu Penikmat Sate

Di Kota Lhokseumawe ada Sate Sagobi yang secara keseluruhan merupakan bentuk tak berbeda dari sate matang. Hanya saja mereknya Sagobi. Bagaimana dengan rasanya? Sate Sagobi merupakan salah satu yang terbaik di Aceh.

Keberadaan nasi daging bebek kari (si itek masak mirah) semakin menegaskan Bireuen sebagai kota kuliner di Aceh. nasi bebek (bu sie itek) merupakan sebutan umum untuk daging bebek kari masak merah.

Khusus di Kota Bireuen, daging bebek masak merah menjadi primadona. Secara umum, kuliner tersebut merupakan menu wajib di tiap rumah tangga di Bireuen pada hari-hari istimewa.

Salah seorang ibu rumah tangga di Bireuen yang terkenal dapat memasak daging bebek masak merah dengan rasa terbaik yaitu Isnawati. Warga Gampong Teupin Mane, Juli, tersebut merupakan salah seorang perempuan Bireuen yang secara turun-temurun mendapatkan keberuntungan dianugerahi kemampuan memasak dengan kemampuan terbaik. Dia belajar langsung dari ibunya; Cut Rusna. Sayangnya, isnawati tidak berjualan nasi bebek.

Mie pangsit merupakan mi paling legendaris di Bireuen, yang menjadikan Bireuen kota kuliner. Mi pangsit sampai saat ini dikenal sebagai mi berkuah bening yang sangat lekat dengan identitas Tionghoa. Mi pangsit paling enak di Bireuen saat ini juga masih dijual oleh warga etnis Tionghoa.salah satunya Mi Pangsit Apilin di jalan Langgar, Bireuen.

Baca juga: Makanan Orang Aceh Tempo Dulu

Anda mungkin sering mendengar nama mi aceh. Tapi untuk mi Aceh dengan rasa terbaik, tidak mudah ditemukan bila di luar Aceh. di Jakarta, salah satu tempat yang menjual mi aceh dengan rasa terbaik yaitu Lampoh Kupi.

Tapi di Bireuen, nyaris semua pedagang mi Aceh dapat memasak mi dengan rasa terbaik. Mulai dari Samalanga hingga Gandapura, tersebar para penjual mi Aceh yang bukan saja menggugah selera, tapi dapat membuat kita merindukan Bireuen di dalam hati. Mi Aceh dapat dicampur dengan kepiting, udang, cumi, dan ikan.

Ada juga mi kocok Geurugok. Mi dengan kuah kental berwarna bening tersebut, hampir mirip mi pangsit di luar Bireuen. rasanya gurih. Kuah kentalnya yang dicampur dengan touge, ditambahkan potongan daging ayam yang diselais tipis-tipis, dengan tambahan cabai tumbuk dan kecap, membuat keringat keluar dari dahi. Rasanya segar dan gurih.

Cara pengolahannya pun hampir sama dengan mi pangsit. Kemungkinan besar pembuat pertamanya pernah berguru kepada orang Tionghoa pembuat mi pangsit.

Kalau geumuloh panggang (bandeng panggang) tentu Anda telah sering mendengarnya, bukan? Mengapa geumuloh panggang Bireuen istimewa? Karena tambak-tambak di sepanjang bibir pantai Bireuen, menghasilkan bandeng kualitas terbaik.

Berkat rasa bandeng terbaik tersebut, sehingga ikan bandeng Bireuen terkenal hingga ke Jakarta. Diminati oleh banyak orang. Geumuloh panggang, merupakan salah satu varian, selain geumuloh teuc’rah, dan geumuloh asam keu-eung.

Pesta perkawinan di Bireuen seringkali menyajikan geumuloh teuc’rah sebagai sajian utama. Bagi siapapun yang datang ke Bireuen dan kemudian disajikan geumuloh, maka ia tamu istimewa.

Tentu masih banyak lagi makanan yang menasbihkan Bireuen kota kuliner. Pada kesempatan lain akan kita ulas kembali. Selamat berkunjung ke Bireuen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here