Bicara Masa Depan Dunia, Arab Saudi Tidak Undang Rusia

Arab Saudi Ukraina
Pada bulan Mei, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy selama KTT Liga Arab di Jeddah. Foto Bandar Al-Jaloud/SPA via AFP.

Komparatif.ID, Jeddah—Pemerintah Arab Saudi menggelar pertemuan dengan 40 negara, membicarakan masa depan dunia. Dalam list undangan, Rusia tidak termasuk di dalamnya.

Demikian dilansir Aljazeera.com, Sabtu (5/8/2023). Salah satu tujuan pertemuan tersebut, mendorong berakhirnya invasi Rusia ke Ukraina.

Pertemuan puncak akhir pekan di Jeddah yang digelar Pemerintah Arab Saudi bermaksud menyusun prinsip-prinsip utama, mencari solusi mengakhiri serangan negara Beruang Merah ke Ukraina.

Bagaimanapun, Pemerintah Arab Saudi melihat bahwa perang antara kedua negara bertetangga tersebut, menimbulkan lonjakan pangan dunia.

Baca: Rusia-Ukraina Bertempur, Ekonomi India Limbung

Pada Jumat (4/8/2023) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik pertemuan 40 negara yang memulai konferensi pada Sabtu.

Ia menyebutkan pertemuan tersebut sangat penting untuk menjawab nasib jutaan manusia di Afrika dan Asia berkaitan dengan ketahanan pangan. Ceoat atau lambatnya perbaikan tatanan ekonomi dunia, sangat tergantung bagaimana dunia cepat bergerak mengimplementasikan formula perdamaian.

Pertemuan ini semakin bertambah penting, karena pada Juli 2023, Pemerintah Rusia menghentikan sepihak kesepakatan keikutsertaan dalam perjanjian dengan United Nations tentang kemungkinan dapat mengirimkan produk Ukraina melalui Laut Hitam untuk dikirimkan ke berbagai negara yang membutuhkan, demi melawan krisis pangan.

Baca: Cinta di Tengah Perang Ukraina-Rusia

Presiden Ukraina berharap pertemuan tersebut dapat menemukan formula berdasarkan formula 10 poin Kyiv.

Pemerintah Arab Saudi menyebutkan forum pertemuan 40 negara tidak menyertakan Rusia yang telah menolak formula 10 poin yang diajukan Ukraina. Pun demikian, Beruang Merah tetap mengawasi pertemuan itu.Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov.

Sumber-sumber pemerintah menyebutkan, pertemuan 40 negara sangat penting bagi Ukraina demi menjangkau dukungan dari negara netral seperti Brazil dan India.

Pertemuan tersebut semakin istimewa karena Pemerintah Cina ikut mengirimkan delegasi. Ukraina sangat berharap Cina mendukung rencana perdamaian Zelensky. Untuk pertemuan itu Cina mengutus Utusan Khusus Urusan Eurasia Li Hui.

Dalam konflik tersebut Cina menyatakan netral. Pun demikian mereka tetap dikritik Barat karena menolak mengutuk serangan Rusia.

Wang Wenbin, juru bicara kementerian China, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa China bersedia bekerja dengan komunitas internasional untuk terus memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan solusi politik untuk krisis di Ukraina.

Beijing dan Moskow telah berulang kali berbicara tentang hubungan kuat mereka sejak presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin mengumumkan kemitraan “tanpa batas” pada Februari 2022, ketika Putin mengunjungi Beijing.

Namun, kedutaan besar China di Rusia pada hari Jumat mengkritik perlakuan terhadap lima warga negara China yang ditolak masuk ke Rusia. Cina menyebut insiden tersebut tidak konsisten dengan keseluruhan hubungan persahabatan antara kedua negara.

Arab Saudi Upayakan yang Terbaik

Arab Saudi mengatakan pembicaraan akhir pekan menggarisbawahi “kesiapan Riyadh untuk menggunakan jasa baiknya untuk berkontribusi mencapai solusi yang akan menghasilkan perdamaian permanen.

Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar di dunia yang bekerja sama dengan Rusia dalam kebijakan minyak, telah menggembar-gemborkan hubungannya dengan Moskow dan Kyiv dan memposisikan dirinya sebagai mediator yang mungkin dalam perang.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan, diisolasi setelah pembunuhan tahun 2018 terhadap Jamal Khashoggi, seorang kolumnis Saudi untuk The Washington Post, di konsulat Saudi di Istanbul. Tetapi krisis energi yang dihasilkan oleh perang Ukraina meningkatkan kepentingan global Arab Saudi, membantu memfasilitasi rehabilitasinya.

Arab Saudi telah mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam invasi Rusia serta pencaplokan wilayah secara sepihak di Ukraina timur.

Pertemuan tersebut mengikuti pembicaraan yang diselenggarakan Ukraina di Kopenhagen pada bulan Juni yang dirancang untuk bersifat informal dan tidak menghasilkan pernyataan resmi.

Pada bulan Mei, Kerajaan menjadi tuan rumah Zelenskyy pada pertemuan puncak Liga Arab di Jeddah, di mana Presiden Ukraina menuduh beberapa pemimpin Arab menutup mata terhadap kengerian invasi Rusia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here