Benarkan Kecerdasan Wanita Lebih Rendah dari Laki-laki?

Tengku Muhammad Iqbal Jalil mengatakan kecerdasan tidak dipengaruhi oleh gender.
Tengku Muhammad Iqbal Jalil. Foto: HO for Komparatif.ID.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ukuran akal dan kecerdasan manusia berbeda-beda. Fakta ini dapat dilihat dengan nyata dimana ada suatu permasalahan yang terkadang hanya mampu dipahami oleh segelintir manusia dan dianggap rumit oleh yang lainnya. Di antara bukti yang paling kuat menunjukkan kadar akal manusia tidak sama dapat dilihat dari sabda Nabi Saw;

خاطبوا الناس على قدر ععقولهم…

Berkomunikasilah dengan manusia sesuai tingkatan kekuatan akal mereka…“.

Hadis ini sangat jelas menunjukkan bahwa tingkatan akal dan kecerdasan manusia berbeda-beda. Dalam hal ini, ada sebagian kalangan yang menambah dalil pembuktian tentang tingkatan akal manusia berbeda dengan hadis yang menyatakan bahwa akal perempuan lebih kurang “dari laki-laki”. Benarkan demikian? Sedangkan faktanya kita menemukan bahwa wanita lebih cerdas dari pria?

Perlu dipahami bahwa hadis yang menyebutkan bahwa wanita kurang akalnya (naqishatu ‘aql) bukan dinisbahkan dengan kaum pria, akan tetapi hal itu dimaksudkan sebagai perbandingan dengan perasaan atau aspek emosional yang terdapat dalam jiwa wanita. Jadi ini maksudnya adalah perbandingan antara dua perkara yang terdapat dalam jiwa perempuan itu sendiri, antara aspek intelektual dan emosional yang dimiliki oleh wanita.

Sebagai contoh, ketika seorang wanita melihat anaknya terbakar dalam kobaran api, terkadang tanpa pikir panjang, rasa kasihan dan pengaruh emosional dalam jiwanya mendorong dia untuk melempar dirinya dalam kobaran api. Dalam kondisi ini, unsur perasaan wanita mengalahkan akalnya. Hal ini berbeda dengan pria. Mereka akan berhenti dan berpikir sejenak apa yang harus mereka lakukan.

Perlu dipahami, bahwa lebih unggulnya perasaan dan kasih sayang dalam diri seorang wanita yang mengalahkan akalnya bukanlah suatu kekurangan, melainkan hal itu adalah kelebihan ketika dinisbahkan untuk wanita.

Lalu bagaimana dengan akal wanita ketika dinisbahkan dengan pria? Dalam hal ini tergantung kepada masing-masing individu wanita. Ada wanita yang akalnya melebihi kaum laki-laki, bahkan ada yang melebihi semua laki-laki. Namun akalnya masih kalah jika dibandingkan dengan perasaannya. Ada juga wanita yang akalnya seimbang atau lebih rendah dengan tingkatan akal laki-laki. Hal ini kembali kepada pribadi masing-masing wanita.

Sayyidah Aisyah r.a. misalnya, perasaannya lebih tinggi dari akalnya. Peristiwa perang jamal menjadi contoh nyata bahwa perasaan Sayyidah Aisyah lebih dominan dari akalnya. Namun akal beliau, jika seandainya dibandingkan dengan kecerdasan kaum pria, tingkatan kecerdasan akalnya berkali lipat lebih tinggi dari kecerdasan kaum pria. Oleh karena itu, wajar jika beliau radhiyallahu ‘anha menjadi rujukan fatwa bagi banyak pembesar Sahabat.

Meski demikian, sekalipun akal Sayyidah Aisyah sangat tinggi dan melebihi tingkat kecerdasan semua kaum pria, akal beliau masih kalah dibandingkan dengan perasaan dan sisi emosionalnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kisah tentang bagaimana Sayyidah Aisyah mengekspresikan rasa cemburunya kepada Rasulullah Saw. Dalam hal ini, Rasulullah tidak menyanggahnya, bahkan Beliau SAW sangat senang dan memakluminya.

Wallahu A’lam bis Shawab!

Oleh: Tengku Muhammad Iqbal Jalil, berkhidmad di Dayah Mudi Mesra Samalanga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here