Komparatif.ID, Kutacane— Pusat Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara melaporkan banjir yang melanda 15 kecamatan di Aceh Tenggara sejak Senin (13/11/2023) lalu perlahan mulai surut.
Kelimabelas kecamatan yang terdampak banjir Aceh Tenggara meliputi Bambel, Semadam, Babussalam, Lawe Bulan, Ketambe, Lawe Sumur, Bukit Tusam, Tanoh Alas, Babul Rahmah, Lawe Alas, Darul Hasanah, Deleng Pokhisen, Lawe Sigala-gala, Babul Makmur, dan Badar.
Hingga Senin (20/11/2023) BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mencatat banjir berdampak pada 1.804 kepala keluarga atau sekitar 6.571 jiwa. Dua warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat bencana ini. Sebanyak lima unit rumah mengalami kerusakan berat, satu rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak ringan.
Tidak hanya itu, beberapa fasilitas umum juga ikut terdampak, termasuk tiga jalan nasional yang lumpuh terendam lumpur material banjir, tanggul yang jebol di sebagian desa terdampak, serta 468 hektar lahan pertanian yang terendam.
Baca juga: Walhi: Kerusakan Hutan Penyebab Banjir di Aceh Tenggara
“Beberapa fasilitas umum juga dilaporkan turut terkena imbas dari banjir. Tiga jalan nasional lumpuh terendam lumpur material banjir,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D melalui keterangan resmi tertulis pada Selasa (21/11/2023).
Meski berangsur surut, BMKG mengeluarkan peringatan dini waspada terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang di wilayah Aceh Tenggara dan sebagian wilayah Provinsi Aceh pada Selasa hingga Rabu besok (21-22/11/2021).
Mengantisipasi potensi bencana lebih lanjut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi bencana, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan banjir.
Imbauan ini mencakup melakukan pengecekan rutin kondisi sepanjang tanggul sungai, memantau debit air sungai saat hujan, dan membentuk tim siaga bencana tingkat desa untuk mempercepat penanganan pertama.