Azwardi Minta Potensi Ekonomi Aceh Utara Didata Ulang

Pj Bupati Aceh Utara meminta SKPK memetakan ulang potensi ekonomi Aceh Utara. Foto: Humas.
Pj Bupati Aceh Utara meminta SKPK memetakan ulang potensi ekonomi Aceh Utara. Foto: Humas.

Komparatif.ID, Lhoksukon— Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah meminta SKPK mendata ulang potensi ekonomi Aceh Utara. Langkah ini ditempuh untuk menentukan rencana pembangunan yang akan ditempuh.

Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat Paparan Potensi Daerah di Oproom Setdakab, Landing, Jumat (2/9/2022). Pertemuan itu guna memetakan potensi unggulan daerah untuk lebih dimaksimalkan.

Aceh Utara saat ini memiliki sawah terluas dibandingkan 22 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh. Serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar disumbangkan dari sektor ini.

Sejak 2018-2020, produksi gabah Aceh Utara selalu meningkat. Meski pertanian mengalami surplus hingga 80 persen tahun lalu, tapi tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Keunggulan ekonomi Aceh Utara belum menjadi kekuatan mengubah perekonomian daerah.

Dalam rilis triwulanan BPS, Aceh Utara menjadi kabupaten dengan masyarakat miskin terbanyak.

“Artinya petani belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan kerja keras yang dilakukan. Keunggulan sektor-sektor ekonomi Aceh Utara belum dapat mengintervensi menuju perubahan yang menjanjikan,” sebut Azwardi.

Kadis Pertanian Aceh Utara Erwandi mengatakan surplus gabah Aceh Utara pada puncak masa panen, membuat harga turun. Untuk itu ia menyarankan Pemkab untuk menjalin kerjasama lebih intens dengan Bulog agar gabah masyarakat dapat diserap dengan harga normal.

Kadis Perikanan Syarifuddin, S.T menyebutkan sektor kelautan dan perikanan juga berpotensi besar meningkatkan PAD Aceh Utara. Menurut data, pada 2021 nilai produksi ikan laut mencapai Rp526 miliar, sedangkan perikanan budidaya menyumbang Rp300 miliar.

Bila digabungkan dengan nilai produksi garam, total nilai potensi di sektor kelautan dan perikanan kurang lebih satu triliun.

Sektor perkebunan dan peternakan juga mengalami surplus.

Mendengar bila peternakan juga surplus, Azwardi mengernyitkan dahi. Karena merujuk laporan Bank Indonesia, daging dan telur tidak dapat memenuhi kebutuhan domestik.

“Dari laporan yang dirilis BI, saya lihat Aceh Utara saat ini justru kekurangan daging dan telur ayam, kenapa hal ini berbeda?” tanya Azwardi.

Azwardi menekankan untuk memetakan ulang permasalahan agar potensi besar ini dapat dimaksimalkan. Ia berharap pemenuhan permintaan domestik harus lebih didahulukan, agar masyarakat tidak mengalami kekurangan bahan pangan.

“Data adalah kunci utama untuk membenahi dan merencanakan pembangunan. Potensi daerah kita sangat besar. Kita harus menemukan solusi agar potensi besar dapat dikonversi menjadi kekuatan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Datalah ekonomi Aceh Utara dengan sangat baik. Petakan masalahnya dan kemudian kita carikan jalan keluarnya,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here