Komparatif.ID, Tenggarong—Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Kalimantan-Sulawesi Azhari Idris mengatakan agar putera-puteri daerah penghasil migas dapat masuk sebagai pekerja di industri hulu migas, mereka harus diberikan pendidikan khusus bidang tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Azhari Idris saat memberikan kata sambutan pada focus Group discussion (FGD) yang digelar oleh PPSDM Migas terkait kebutuhan dan kualifikasi sumber daya manusia yang kompeten di sub sektor migas di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bekerjasama dengan SKK Migas Kalsul dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Jumat (20/5/2022).
Azhari Idris yang juga pernah menjadi Plt Kepala Badan Pengelolaan Minyak dan Gas Aceh (BPMA) dalam sambutannya mengatakan sejak Indonesia belum merdeka minyak bumi dan gas alam sudah disedot dari perut pertiwi. Tapi putera-puteri lokal tidak diberikan kesempatan berkarya di atas buminya sendiri. Mereka dipinggirkan dengan dalih tidak memiliki kompetensi untuk bekerja di industr hulu migas.
Azhari menjelaskan saat ini Kukar merupakan penghasil migas terbesar di Indonesia setelah Bojonegoro dan Pekanbaru. Di kukar saat ini beroperasi beberapa Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) seperti Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, dan Pertamina EP. Selain itu, ada pula kegiatan bersama ENI Muara Bakau.
Perusahaan-perusahan tersebut telah beroperasi lebih dari 50 tahun untuk beberapa lokasi, bahkan Sanga-Sanga beroperasi sebelum Indonesia Merdeka. Namun, kontribusi SDM dari Kabupaten Kutai Kartanegara di industri hulu migas yang ada di wilayahnya maupun di Kalimantan Timur itu masih minim.
Dengan realitas tersebut, SKK Migas Kalsul dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berinisiatif mengambil jalan baru membuka tabir yang selama ini tertutup. Satu-satunya jalan yang paling mungkin dengan memberikan pendidikan khusus kepada putera-puteri Kukar di bidang industri hulu migas. Mereka dilatih hingga menguasai bidang pekerjaan tersebut.
“Kalau tidak kita yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar, lalu siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mereka harus dapat merasakan langsung nikmat yang ada di bawah tanah negerinya. Caranya? Sekolahkan mereka pada bidang migas,” kata Azhari.
Dengan adanya pendidikan khusus, ke depan bukan hanya pulang ke Kukar kemudian bekerja di perusahaan hulu migas yang beroperasi, tapi juga dapat bersaing di tingkat lebih tinggi.
“Ke depan mereka dapat bersaing jika ada pekerjaan di Cepu atau Sumatera atau di pulau Jawa lainnya dan kelihatannya agak sulit kalau hanya memegang ijazah S1 atau D3 atau ijazah SMA kemudian harus bersaing di industri hulu. Dengan membekali mereka dengan skill khusus, saya dan Pak Bupati Kukar yakin anak-anak kita akan dapat berkompetisi,” terang Azhari kepada Komparatif.id, Rabu (1/5/2022).
Siapa saja yang akan diberikan kesempatan mengikuti kelas migas itu? AZhari mengatakan lulusan SMA, D1, D2, D3, hingga sarjana semua disiplin ilmu. Tahun ini Pemkab Kukar sudah menganggarkan alokasi APBD untuk pelatihan itu. Pemkab Kukar juga punya anggaran dari saham 10 % di Pertamina Hulu Mahakam, yang jumlahnya ratusan miliar.
“Sumber anggarannya dari sana. APBD yang didukung juga oleh saham 10 % di Pertamina Hulu Mahakam,” kata Azhari.
Saat ini, tambah Azhari, SKK Migas Kalsul dan Pemkab Kukar sedang membangun kerja sama dengan Solo Tecno Park. Di Solo Tecno Park yang dipimpin oleh Walikota Surakarta Gibran Rakabuming, anak-anak Kukar akan dilatih dan mendapatkan sertifikat keahlian bidang migas.
SKK Migas juga mendukung rencana Pemkab Kukar membangun Tenggarong Tecno Park, yang bertujuan semua perusahaan baik oil dan gas maupun industri lainnya, menjadikan tempat itu sebagai tempat pelatihan.
Bupati Kutai Kartanegara Adi Damansyah dalam siaran pers yang diterima Komparatif.id menyebutkan dirinya berharap masyarakat Kutai Kartanegara bisa mendapatkan pendidikan dan pelatihan sektor migas agar nantinya dapat menjadi ahli di industri tersebut.
“Yang terlintas di pikiran kami saat melintas di pintu gerbang PPSDM Migas ini nanti akan ada kelas untuk putra-putri kami di PPSDM Migas, itu saja. Bagaimana caranya besok yang menentukan. Jadi memang harapan masyarakat Kukar salah satunya bagaimana pemerintah khususnya pemerintah kabupaten Kukar menyediakan program lapangan kerja karena kami telah menetapkan bahwa tahun 2021 adalah tahun pengembangan SDM baik itu melalui pendidikan formal maupun melalui pendidikan pelatihan itu sudah masuk ke dalam rencana strategis kebijakan pemerintah kabupaten Kukar,” tutur Adi.