Astaga! Baru Achmad Marzuki yang Perhatian Pada Pulo Aceh

Dalam Rapat Paripurna Penyerahan KUA PPAS, Jumat (15/7/2022) Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyinggung tentang nasib petani sawah di Pulo Aceh. Foto: Humas.
Dalam Rapat Paripurna Penyerahan KUA PPAS, Jumat (15/7/2022) Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyinggung tentang nasib petani sawah di Pulo Aceh. Foto: Humas.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Siapa sangka bila Kecamatan Pulo Aceh akan mendapatkan perhatian dari Pj Gubernur Aceh? Dalam Rapat Paripurna DPRA Tahun 2022, Jumat (15/7/2022) Achmad Marzuki menyampaikan soal tidak adanya sumber air untuk mengairi sawah masyarakat di Pulo Aceh, yang berada di wilayah Aceh Besar.

Sumber Komparatif.ID mengaku kaget Ketika Pj Gubernur Aceh menyinggung nasib petani sawah di kecamatan yang selama ini diibaratkan sebagai anak tiri, Pj menyinggung petani yang hanya menanam padi satu kali dalam setahun. Selebihnya mereka membiarkan petakan-petakan sawahnya sebagai semak yang ditumbuhi rumput.

Menurut warga, perhatian Achmad Marzuki seperti pungguk yang mendapatkan bulan. Suatu keajaiban. Berganti gubernur, bupati, dan parlemen rakyat, para pembesar hanya datang ke Pulo Ketika musim kampanye. Setelahnya, jangankan gubernur, Camat Pulo saja enggan menetap. Satu-satunya bangunan pemerintah yang layak di sana hanya mess Badan Pengelolaan Kawasan dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS).

“kaget saya begitu menonton video amatir di Facebook. Pak Pj Gubernur Aceh bicara tentang Pulo. Bicaranya spesifik tentang sawah yang tidak memiliki air. Semoga dalam waktu dekat curahan rahmat bidang pertanian segera lahir di sana,” ujar Muhammad (37) yang mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Pulo Aceh.

Kalau mau ke Pulo Aceh, tambah Muhammad, harus bawa uang cash, karena tidak satupun perbankan membuka gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Di sisi lain, jalan di sana juga tidak begitu bagus.

“Saya benar-benar kaget mendengar Pak Achmad Marzuki menyebutkan Pulo Aceh. Ini sesuatu banget. Meskipun bukan orang Pulo Aceh, saya seperti jatuh cinta kembali kala mendengar kata itu.”

Dalam Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan KUA/PPAS Tahun Anggaran 2023, Pj Gubernur Aceh mengatakan sudah menjumpai Kepala Bappeda, menanyakan apakah bisa dana CSR Bank Aceh dialihkan untuk pembangunan saluran air demi mengairi persawahan di Pulo Aceh.

Dia mengatakan Bappeda menyebutkan bisa, sehingga tahun ini akan dilakukan pembangunan saluran air. Tahun depan Achmad Marzuki mengatakan akan dibangun embung air untuk kebutuhan sawah, dengan harapan petani di Pulo dapat turun ke sawah tiga kali dalam setahun, sama seperti saudara-saudaranya di daratan Aceh.

Kunjungan Komparatif.id pada awal 2022 ke Pulo, juga menemukan fakta yang sama dengan yang disampaikan oleh Muhammad dan beberapa warga lainnya.

Kunjungan kala itu dalam rangka meliput peresmian jalan aspal ruas Balu-Lapeng, Pulau Breuh, yang baru diaspal pertama kali sejak Indonesia merdeka. warga di sana sangat antusias kala BPKS meresmikan jalan tersebut.

Meskipun berada di dalam daerah yang mendapatkan ratusan triliun dana otonomi khusus, Kecamatan Pulo seperti anak tiri yang hidup bersama ayah pelit dan ibu sambung yang kejam. Jalan di sana terbatas, pembangunan bergerak di tempat. kantor pelayanan publik rusak.

Pejabat negara yang ditempatkan di Pulo, sering tidak berada di sana. Sehingga bila ada urusan administrasi, warga harus menyeberang ke daratan dengan menumpang boat yang berlayar melibas arus Lampuyang yang legendaris.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here