Komparatif.ID, IDI—Pengurus DPC PDIP Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (11/3/2023) mundur massal dari partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. Sebagai bentuk simbolisasi undur diri dari partai kepala banteng moncong putih itu, mereka membuka jas partai di depan wartawan.
Bendahara DPC PDIP Aceh Timur Taufik Sulaiman mengatakan sumber masalah pengunduran diri massal tersebut bermula macetnya kran demokrasi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), setelah meninggalnya Ketua Aceh Timur Teungku Ahmad Razak, yang berpulang ke haribaan Ilahi pada Minggu (23/10/2022) di Gampong Lueng Peut, Kecamatan Madat, Aceh Timur.
Baca juga: BBM Naik Tanpa Tangisan Politisi
Dalam rangka menjalankan roda organisasi partai, apalagi menjelang pelaksanaan tahapan Pemilu 2024, pihak pengurus DPC Aceh Timur segera duduk rapat dan menyepakati sebagai pengganti Teungku Ahmad Razak ditunjuk Sekretaris Mauzir,S.H sebagai Ketua PDIP Aceh Timur. Surat keputusan tersebut kemudian dikirimkan ke DPP PDIP.
Menurut Taufik Sulaiman hasil kesepakatan yang ditetapkan dalam surat keputusan DPC PDIP Aceh Timur, ternyata tidak dihargai oleh DPP PDIP. Setelah turunnya SK yang baru, pihak DPP memberikan SK kepada sosok di luar keputusan DPC PDIP Aceh Timur.
“Kami merasa tidak dihargai. Sehingga tidak perlu lagi berada di dalam barisan PDIP. DPP tidak menghargai betapa susahnya pengurus membangun PDIP di Aceh Timur, sangat berbeda dengan di luar Aceh. Karena itu kami memutuskan mundur secara massal. Ini menjadi sikap DPC, DPAC, hingga pengurus tingkat desa,” sebut Taufik Sulaiman.