Komparatif.ID, Banda Aceh— Pemerintah Federal Amerika Serikat (AS) membekukan sementara bantuan bantuan luar negeri, termasuk untuk USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (USAID SEGAR) yang beroperasi di Aceh dan Indonesia.
Pemerintah Federal AS hanya melanjutkan dua program bantuan internasional, yaitu bantuan pangan untuk penanganan kelaparan di Mesir, dan bantuan militer untuk Israel.
Keputusan pembekuan bantuan internasional tersebut sesuai perintah eksekutif (executive order) yang diterbitkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (24/1/2025).
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio mengatakan dalam memo internal untuk Kemenlu AS, Trump meminta seluruh dana bantuan internasional untuk perpanjangan proyek atau proyek baru tidak boleh dicairkan hingga disetujui langsung oleh Presiden AS.
Baca juga: USAID SEGAR & Indo Cafco Luncurkan Sekolah Lapang untuk Petani Kopi di Aceh Utara
“Tidak ada dana baru yang boleh dicairkan untuk proyek baru atau perpanjangan proyek yang ada hingga setiap proposal disetujui sebagai bagian dari agenda Presiden Trump,” kata Rubio seperti dilansir The Guardian, Minggu (26/1/2025).
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Dr. HT Ahmad Dadek, mengatakan keputusan AS menghentikan bantuan untuk USAID SEGAR tidak tidak akan menghentikan upaya penyusunan Roadmap Kakao Aceh 2025-2045.
“Kami ingin memastikan bahwa penghentian sementara ini tidak menjadi penghalang bagi penyusunan roadmap kakao Aceh,” kata Ahmad Dadek melansir Antara, Senin (27/1/2025).
Menurutnya, kegiatan ini tetap akan berlanjut sembari menunggu kebijakan lebih lanjut dari Presiden Donald Trump.
Ahmad Dadek menekankan ]penyusunan Roadmap Kakao Aceh 2025-2045 tetap menjadi prioritas sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani kakao dan menjadikan Aceh sebagai pusat produksi kakao unggulan.
Meski USAID SEGAR harus menghentikan sementara operasionalnya, Bappeda Aceh bersama mitra lokal dan internasional tetap berkomitmen menjalankan program-program pembangunan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Ahmad Dadek menegaskan pihaknya juga tengah menjajaki peluang kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk memastikan keberlanjutan program ini.
“Kami berterima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan dan akan terus mencari solusi terbaik untuk mendukung keberlanjutan program pembangunan di Aceh,” tutup Dadek.