APA Minta KIP dan Panwaslih Bekerja Secara Professional

APA
Peutuha Chiek (Ketua) Aliansi Pemuda Aceh Teungku Muhammad Amin di Blang Cot. Foto: Dok. pribadi.

Komparatif.ID, Banda Aceh—APA (Aliansi Pemuda Aceh) yang merupakan sebuah lembaga nirlaba sosial politik, meminta Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan Panwaslih bekerja secara professional.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Peutuha Chiek Aliansi Pemuda Aceh, Teungku Muhammad Amin, Rabu (17/5/2023) menyikapi semakin dekatnya pesta demokrasi yang dihelat serentak di seluruh Indonesia.

Peutuha Chiek APA Teungku M. Amin yang saat mengirim siaran pers sedang menyeruput kopi di salah satu warkop di Banda Aceh, menyebutkan pemilu merupakan salah satu agenda penting dalam perjalanan demokrasi. Satu hal yang terpenting dan harus selalu diingat ketika menyongsong momen demokrasi ini adalah harapan dari seluruh rakyat Aceh.

Baca: Pj Gubernur Aceh Tak Mau APBD Habis untuk Keruk Kuala

Harapan rakyat agar pemilu bisa menjadi wahana pemenuhan hak-hak politik rakyat secara langsung, inklusif, dan demokratis.

APA mengimbau kepada KIP dan Panwaslih mulai tingkat provinsi hingga kabupaten, serta pelaksana pembantu di tingkat kecamatan dan desa supaya menjaga dengan penuh integritas amanah yang sedang diemban.

Hak-hak politik rakyat harus dipastikan dapat disalurkan dengan benar dan tepat.

KIP dan Panwaslih supaya menjaga integritas dan profesionalisme dalam melayani rakyat melalui pemilu. “Sebagai penyelenggara dan pengawas penyelenggaraan, KIP dan Panwaslih memegang kunci. Bila mereka tegas, jujur dan independent, maka pesta demokrasi di Aceh akan berjalan secara demokratis,” sebut Amin.

Salah satu yang sangat penting dijamin yaitu, seluruh rakyat Aceh dapat memberikan suaranya di pemilu secara merdeka dan bertanggung jawab. “KIP dan Panwaslih merupakan motor utama pemenuhan hak politik rakyat dalam pemilu. Supaya pesta demokrasi ke depan dapat menghasilkan kandidat-kandidat anggota parlemen yang mumpuni dan berintegritas.

Ia juga mengimbau seluruh jajaran aparat keamanan, untuk selalu siap siaga menjaga keamanan selama proses tahapan hingga pelaksanaan. Aparat keamanan harus mampu melakukan deteksi dini dan memetakan daerah-daerah rawan gangguan keamanan dan potensi konflik, sehingga langkah antisipasi gangguan keamanan dalam Pemilu bisa dicegah.

Ia atas nama organisasi juga menyerukan kepada para kontestan untuk bertanding secara sehat. Jangan ada yang curi start. Jika menang dalam pertandingan jangan jemawa, sebaliknya jika kalah dalam pertandingan jangan justru ngajak pendukungnya untuk mengamuk.

APA: Netralitas Ditentukan Sejak Rekrutmen

Muhammad Amin menilai untuk mewujudkan penyelenggara pemilu yang berintegritas, harus dimulai dari proses rekrutmen yang menjunjung tinggi moralitas, kapasitas, dan kapabilitas.

“Bila rekrutmen terhadap komisioner KIP dan Panwaslih berlangsung dengan cara-cara curang, maka hasil pemilu juga tidak bagus. Sesuatu yang diawali dengan langkah yang keliru, akan menghasilkan hasil yang juga tidak benar,” sebut M. Amin.

Masyarakat diminta ikut mengawasi proses rekrutmen calon komisioner lembaga penyelenggara pemilu. “Awasi dan bila ada temuan, laporkan,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here