Anjungan Bireuen Diserbu Pengunjung PKA 8

Anjungan Bireuen
Siswa SD dan pengunjung umum di anjungan Bireuen, Kamis (9/11/2023). Setelah Pemkab Bireuen melakukan pembenahan, anjungan tersebut mendapatkan kunjungan yang ramai. Foto: Komparatif.Id/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Anjungan Bireuen di arena Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, diserbu pengunjung Pekan Kebudayaan Aceh-VIII. Demikian pemandangan yang tersaji pada Rabu (8/11/2023) malam, saat Komparatif.Id, bertandang ke anjungan tersebut.

Dengan penerangan yang sangat memadai, ditambah dua unit pendingin udara, pengunjung merasakan kenyamanan saat berkeliling anjungan yang diset dengan teknik seni instalasi.

Riski Aulia, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh, yang berkunjung bersama keluarganya, mengatakan anjungan Bireuen menyajikan pengetahuan sejarah yang memadai. Sejumlah benda yang dipajang di sana dapat memberikan pemahaman budaya dan sejarah yang sangat bagus bagi pengunjung.

Baca: Di PKA 8, Produk BUMG di Bireuen Diminati Pengunjung

Riski yang mengatakan sudah tiga kali bertandang ke anjungan itu, memberikan apresiasi kepada Pemkab Bireuen. Dua kali kunjungan sebelumnya, dia menemukan anjungan Bireuen yang muram, seperti rumah orang miskin saat Lebaran.

“Sebelum ini saya sudah berkunjung. Konten yang disajikan tidak berubah. Tapi suasananya yang berubah. Sebelumnya terlihat kurang pencahayaan, lantai semen tak diberi karpet, dan beberapa kekurangan lainnya. Tapi kali ini saya menemukan hal berbeda. Suasanya gembira, penuh harapan melalui penerangan yang lebih dari cukup,” kata mahasiswa Fakultas Hukum Unmuha itu.

Baca: 3 Pejabat Bireuen Diinapkan di Hotel Prodeo

Amatan Komparatif.Id, pengunjung yang penasaran dengan isi anjungan, berbondong-bondong masuk ke kolong Rumoh Aceh yang disulap menjadi tempat pameran. Duta wisata yang berdiri di pintu masuk, dengan wajah ramah menyambut kedatangan pengunjung.

Suasana yang sama juga tersaji pada Kamis (9/11/2023). Pengunjung PKA 8 juga memberikan perhatian kepada anjungan kabupaten yang dikenal dengan kuliner gulai dan kari daging bebek. Sejumlah guru bahkan memboyong murid-muridnya ke anjungan yang menampilkan catatan sejarah yang berkaitan dengan kabupaten yang memiliki semboyan “gemilang datang padamu bila tekad kukuh berpadu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here