Komparatif.ID— Sahur adalah bagian penting dalam menjalankan ibadah puasa yang bukan sekadar ritual, tetapi juga mengandung banyak keutamaan. Selain menjadi sumber energi untuk menjalani aktivitas seharian tanpa makan dan minum, sahur juga merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah.
Namun, di antara berbagai pilihan waktu untuk makan sahur, kapan sebenarnya waktu yang paling baik dan paling dianjurkan menurut pandangan medis?
Secara medis, para ahli gizi menyarankan agar makan sahur dilakukan sedekat mungkin dengan waktu imsak. Semakin dekat dengan imsak, semakin pendek durasi puasa hingga waktu berbuka tiba.
Hal ini dapat membantu tubuh menghindari dehidrasi dan menjaga metabolisme tetap stabil selama berpuasa.
Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, seorang dokter gizi klinis, mengatakan sahur yang dilakukan terlalu awal, seperti tengah malam sebelum tidur, sebaiknya dihindari karena akan memperpanjang durasi puasa hingga lebih dari 14 jam.
Baca juga: Mengapa Minum Kopi Saat Sahur Tidak Dianjurkan?
“Itu nggak disarankan karena jadinya durasi puasanya jadi panjang,” kata ahli gizi dr. Nurul Ratna Mutu mengutip detik, Jumat (14/3/2025).
Menurutnya, manusia dapat beradaptasi dengan puasa maksimal selama 12 hingga 14 jam, dan melewati batas tersebut dapat berdampak kurang baik bagi metabolisme tubuh. Karena itu, ia merekomendasikan sahur dilakukan pada pukul 04.00 hingga 04.15, tergantung jadwal imsak yang berlaku di setiap daerah.
“Manusia itu bisa mengadaptasi puasa maksimal 14 jam, 12-14 jam. Lebih dari itu metabolismenya udah nggak bagus, jadi nggak disarankan sahur pada tengah malam,” imbuh dr Nurul.