Komparatif.ID, Kuala Lumpur– Aceh Business Forum (ABF) Indonesia-Malaysia menggelar kegiatan Bincang-Bincang Perniagaan dengan tema “Wirausahawan Aceh Menuju Pasar Regional dan Global”. Kegiatan tersebut akan digelar di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin-Selasa (12-13/6/2023).
Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi & Usaha Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda, Munzir Al Munir, S.E, Minggu (11/6/2023) menyebutkan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembentukan ABF beberapa waktu lalu, bahwa, Malaysia merupakan salah satu negara yang memiliki peluang besar digarap lebih serius.
Munzir menjelaskan, dilihat dari letak geografis, alasan historis, dan kultural, produk usahawan Aceh mempunyai peluang besar menjadi pemain utama di semenanjung Malaysia.
Apalagi didukung penuh oleh pelaku sektor riil di Malaysia seperti Datuk Haji Mansyur Usman, Jafar Isa Reubee, dan banyak tokoh wirausahawan Aceh yang sudah malang melintang dan telah mewarnai jagat dunia usaha Malaysia.
Ia menjelaskan juga pada pertemuan perniagaan di Grand Hyatt diharapkan ada semacam kontrak dagang antara usahawan Aceh di Aceh dengan usahawan Aceh di Malaysia.
Baca juga: Sejumlah Pengusaha Gagas Pembentukan Aceh Bisnis Forum
“Kami juga akan menginventarisir kebutuhan komoditas unggulan dan prioritas yg dibutuhkan oleh masyarakat negeri jiran dan juga prospek komoditi atau barang barang yang dibutuhkan Aceh /Indonesia, sehingga trading atau perniagaan antara Aceh dan Malaysia yang nantinya akan terjalin kemitraan strategis B to B yang akan meningkatkan potensi Pasar UMKM Aceh,” harapnya.
Bincang-bincang perniagaan di Kuala Lumpur, difasilitasi oleh CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid,S.E, yang merupakan Ketua IKA USK Jabodetabek.
Aceh Business Forum (ABF) adalah suatu wadah perhimpunan para wirausahawan/UMKM Aceh untuk membangun jaringan (networking) seluruh Indonesia dan juga pasar global.
ABF lahir dari gagasan Bidang Pengembangan Ekonomi & Usaha (BPEU) Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) untuk memfasilitasi semua pelaku UMKM Aceh menuju pasar Nasional dan Global.
Dalam perjalanannya, gagasan ini ditopang oleh 4 pilar yaitu PP TIM, pelaku wirausahawan/UMKM Aceh, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Ikatan Alumni USK Jabodetabek
