Komparatif.ID,Langsa– 70% dari total anak penderita gagal ginjal di Aceh meninggal dunia. Demikian disampaikan Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Sabtu (22/10/2022) sore di sela-sela kunjungan kerja Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki ke Tamiang dan Langsa.
Muhammad MTA menyebutkan dari data yang disampaikan Dinas Kesehatan Aceh, total anak penderita gangguan ginjal di Aceh saat ini 31 orang.
Anak penderita gangguan ginjal akut berjumlah 26, dan gangguan ginjal kronis lima orang.
Saat ini yang sudah meninggal dunia 20 orang, bila dipersentasekan mencapai 70% dari jumlah penderita.
Baca juga: Ini Dia Gelaja Gagal Ginjal Pada Anak!
Pemerintah Aceh, tambah Muhammad MTA, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor: SR.01.05/III/3461/2022, telah melakukan sejumlah langkah untuk melakukan penelitian epidemiologi.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki telah memerintahkan Dinas Kesehatan Aceh dan jajaran di bawahnya untuk menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan penatalaksanaan awal gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak, yang memiliki fasilitas ruangan intensif yaitu high care unit (HCU) pediatric intensive care unit (PICU.
Fasilitas kesehatan yang belum memiliki fasilitas HCU dan PICU, atau sarana prasarana lain sesuai kebutuhan medis pasien, harus melakukan rujukan ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis ginjal anak dan fasilitas hemodialis anak.
Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI drg. Murti Utami, dalam SE-nya menyebutkan anak dengan kasus suspek ganguan ginjal akut progresif atipikal, segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan.
Selanjutnya tenaga medis di fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan laboratorium ureum, kretinin, dan pemeriksaan penunjang lainnya, serta melakukan observasi.
Murti Utami menjelaskan juga terdapat dua jenis gangguan ginjal yang terjadi saat ini. Pertama suspek gangguan ginjal akut progresif atipikal/atypical progressive acute kidney injury, yaitu kasus penyakit pada anak usia 0-18 tahun –mayoritas usia balita—dengan gejala anuria atau oliguria yang terjadi secara tiba-tiba.
Anuria atau anuresis terjadi ketika ginjal tidak bisa memproduksi urine. Sedangkan oliguria yaitu istilah medis untuk menggambarkan kondisi penurunan volume urine atau air kencing yang keluar dari dalam tubuh.
Kedua, kasus probabel gangguan ginjal akut progresif atipikal/atypical progressive acute kidney injury yang ditambah dengan tidak terdapatnya Riwayat kelainan ginjal sebelumnya atau penyakit ginjal kronik. Baik yang disertai atau tidak disertai demam, diare, muntah, batuk, pilek. Akan tetapi pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan ureum kreatinin 1,5 kali atau naik lebih dari 0,3 mg/dl, dan pemeriksaan USG didapatkan bentuk dan ukuran ginjal normal; tidak ada kelainan seperti batu, kista, atau massa.