4 Pelatih Timnas Indonesia Terlama, STY Masuk Jajaran

pelatih timnas indonesia
STY masuk jajaran empat pelatih terlama yang pernah menukangi skuad Garuda. Foto: Antara.

Komparatif.ID, Jakarta—Pelatih Timnas Indonesia yang terlama masih dipegang oleh Antun Pogacnik. Pelatih Timnas Indonesia asal Kroasia itu melatih sejak 1 Juli 1954 hingga 1963. Ia melatih selama 3.286 hari.

Mantan pemain timnas Yugoslavia dan Kroasia tersebut merupakan pelatih timnas Indonesia yang paling gilang-gemilang kala itu. Berkat tangan dinginnya, Timnas Indonesia U-20 berhasil menjadi juara Piala Asia U-20 tahun 1961.

Selama menukangi Indonesia, Toni mencatatkan sejumlah prestasi antara lain, Timnas Indonesia mampu menembus semifinal Asian Games 1954 di Manila, mampu menahan imbang Uni Soviet di Olimpiade 1956, meraih medali perunggu di Asian Games 1958, dan juara Piala Asia U-20 1961.

Baca: Eks Pelatih Barcelona Louis van Gaal Jadi Dirtek Timnas Indonesia

Sayang, kerja kerasnya rusak oleh match fixing (suap). Timnas Indonesia dihantam skandal suap di Asian Games 1962. Skandal Senayan 1962 mencoreng wajah sepak bola Indonesia.

Kasus match fixing yang melibatkan sejumlah pemain pilar Timnas Indonesia mulai terkuak pada awal Januari 1962 dan memuncak pada 19 Februari 1962 ketika Indonesia beruji coba dengan tim Vietnam Selatan.

Bertje Matupelwa dan Shin Tae-yong berbagi tempat di posisi kedua sebagai pelatih Timnas Indonesia terlama. Bertje asli Indonesia yang melatih sejak 1 Juli 1985 hingga 30 Juni 1990, menjadi pelatih Timnas selama 1.825 hari. Demikian juga STY yang melatih sejak 8 Januari 2020 hingga 6 Januari 2025. Pelatih asal Korea Selatan tersebut menghabiskan waktu melatih Timnas Indonesia selama 1.825 hari.

Bertje merupakan pelatih Timnas Indonesia yang tidak memiliki banyak klub. Pria kelahiran Ambon tersebut hanya pernah bermain sebagai gelandang bertahan di Pusparagam dan PSA Ambon.

Tapi kiprahnya di level Asia Tenggara dikenang. Sejak melatih Timnas, ia langsung mencatatkan prestasi. Pada Sea Games 1987 di Jakarta, Timnas Indonesia berhasil meraih medali emas. Itu medali emas pertama sepak bola di ajang Sea Games. Pelatih yang bisa menyamai prestasi Bertje hanyalah Antoni Polosin pada Sea Games 1991. Pelatih asal Rusia tersebut berhasil membawa medali emas sepak bola ke Indonesia.

Shin Tae-yong, yang menjadi pelatih kesayangan supporter Indonesia, mencatatkan kemajuan besar Timnas Indonesia. Setelah mengambil alih timnas yang awut-awutan di semua level usia, Shin Tae-yong mulai memperbaiki satu persatu. Dia memanggil pulang pemain berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri.

Berkat STY, saat ini di level senior, Timnas Indonesia sudah hampir full pemain kelahiran Belanda. Bahkan sering dijuluki Timnas Belanda B.

Selama menjadi pelatih Timnas Indonesia, ia berhasil membawa Timnas melaju ke babak 16 besar Piala Asia Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang digelar di Qatar pada Januari 2024. Indonesia adalah satu-satunya tim dari Asia Tenggara yang mampu lolos hingga ke babak tersebut.

Pada Piala Asia U-23 April 2024, saat kualifikasi Olimpiade Paris dipertaruhkan, mereka mendapat kejutan besar dengan mengalahkan Korea dan melaju ke semifinal.

Saat itu, Indonesia tidak lolos ke Olimpiade, namun berhasil mencapai semifinal Piala Asia. Penampilan Timnas mendapatkan pujian.

Indonesia lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Amerika Utara dan Tengah 2026 kawasan Asia. Indonesia meraih 1 kemenangan, 3 kali seri, dan 2 kekalahan (6 poin) dalam 6 pertandingan di babak penyisihan ke-3.

Pada 19 November tahun lalu, mereka mengalahkan Arab Saudi 2-0 di kandang sendiri.

Ini merupakan kemenangan pertama Indonesia di kualifikasi Asia yang menjadi penentu lolosnya mereka ke putaran final Piala Dunia.

Kemudian Peter White, pelatih asal Inggris tersebut menukangi Timnas Indonesia sejak 1 Januari 2004-18 Januari 2007, atau selama 1.113 hari.

Peter White ketika masih aktif di lapangan hijau, merupakan pemain bola di Premier League. Ia yang aktif sepanjang 1971-1990, membantu Nottingham Forest meraih Piala Anglo-Scottish serta Football League Division Two (Championship Division) 1976/77.

Ketika Nottingham Forest berlaga di Premier League pada tahun 77/78, Peter White kembali berperan mempersembahkan gelar juara plus Piala Liga. Ada pula Charity Shield tahun 1978.

Meski sangat hebat kala melatih Timnas Thailand, tapi ia gagal meraih juara bersama skuad Garuda. Saat ia menjadi pelatih Timnas Indonesia, Ismed Sofyan dkk tampil trengginas. Tapi Dewi Fortuna tak menaungi keberuntungan. Ia pun pamit tanpa capaian berarti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here