30,2 Persen Lulusan SD Masuk Kategori Wirausaha Mapan

lulusan SD
Dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS)dari 4,69 juta wirausaha kategori mapan di Indonesia, 1,42 juta merupakan lulusan SD. Foto ilustrasi: radarbojonegoro. com.

Komparatif.ID, Jakarta—Jangan remehkan lulusan SD. Karena tidak didukung oleh pendidikan yang mumpuni, akhirnya mereka membangun usaha sendiri. Per Agustus 2024, jumlah wirausaha kriteria mapan didominasi oleh lulusan SD.

Dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS)dari 4,69 juta wirausaha kategori mapan di Indonesia, 1,42 juta merupakan lulusan SD.

Di peringkat kedua bertengger lulusan SMP yang mencapai 24,7 persen. Di peringkat ketiga, lulusan SMP yang mencapai 15,8 persen. Kemudian lulusan D4-S3 yang mencapai 14,6 persen. Selanjutnya lulusan SMK sebanyak 11,3 persen. Lulusan D1-D3 hanya 3,4 persen.

Baca: Ahmad Ghufran, Lulusan Terbaik Magister Manajemen USK yang Dikagumi Profesor

BPS juga merilis bahwa pada Agustus 2024, proporsi wirausaha mapan mencapai 3,08 persen dari total angkatan kerja nasional.

Informasi yang diterima Komparatif.ID dari sumber-sumber kompeten, banyaknya lulusan SD yang menjadi wirausaha mapan, karena mereka paling sadar diri tidak akan terserap pada dunia kerja profesional. Lulusan SD bahkan tidak bisa mendaftar sebagai satuan pengamanan (satpam).

Pekerjaan paling umum dilakukan oleh lulusan SD hanyalah buruh kasar/kuli, dengan upah yang sedikit. Umumnya lulusan SD tidak memiliki banyak pilihan, dan tidak diberikan ruang untuk memilih. Orang dengan hanya ijazah SD tidak masuk kategori manusia terampil.

Pun demikian, jangan bangga dulu dengan persentase yang dirilis oleh BPS, karena pada tahun 2023, penduduk Indonesia yang hanya lulus SD 63,92 juta jiwa dari total penduduk Indonesia 280,73 juta jiwa.

Meski umumnya lulusan sekolah dasar tidak masuk kategori pengangguran, tapi jumlah pendapatan mereka jauh dari kebutuhan.

Lulusan  sekolah dasar merupakan kelompok paling besar dalam kategori penduduk miskin di Indonenesia. Berdasarkan data BPS tahun 2023, jumlah lulusan SD yang hidup miskin mencapai 34,43 persen dari total penduduk miskin.

Kelompok yang tidak dan belum sekolah 21,17 persen dari total penduduk miskin. Lulusan SMP menyumbang 16,53 persen.

Lulusan SMA/sederajat menyumbang 12,35 persen. Lulusan diploma 4,15 persen. Lulusan sarjana 2,41 persen.

Faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan yang tinggi pada kelompok yang hanya lulusan sekolah dasar, disebabkan oleh beberapa hal, seperti keterbatasan kesempatan kerja, rendahnya keterampilan dan pendidikan, kurangnya akses ke pendidikan lanjutan, kondisi ekonomi keluarga, dan lokasi geografis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here