3 Nama yang Layak Mendampingi Mualem Pada Pilkada 2024

tiga tokoh aceh mendampingi Mualem Tu Sop Bustami Hamzah Ismail Rasyid
Tiga tokoh yang layak mendampingi Mualem pada Pilkada Aceh 2024. Bila Mualem memilih salah satu di antara mereka, langkahnya menuju Aceh 1 akan semakin mulus. Demikian penilaian sejumlah orang berkompeten. Foto: Dok.Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh—3 nama tokoh Aceh disebut layak mendampingi Mualem pada Pilkada Aceh 2024. Nama-nama tersebut yaitu Teungku H. M. Yusuf A. Wahab (Tu Sop), Bustami Hamzah, dan Ismail Rasyid.

3 nama yang dinilai layak mendampingi Mualem, merupakan hasil diskusi mendalam Komparatif.ID, dengan sejumlah narasumber kompeten yang dinilai layak dimintai pendapatnya terhadap siapa yang layak menjadi pasangan Ketua Umum DPA Partai Aceh Teungku H. Muzakkir Manaf alias Mualem, pada Pilkada Aceh 2024.

Wawancara mendalam yang dilakukan oleh Komparatif.ID sepanjang April 2024, memilih narasumber dari unsur pengusaha, cendekiawan religius, cendekiawan kampus, politisi, dan birokrat.

Baca: Tu Sop Ajak Teungku Bawa Tasawuf Dalam Politik

3 nama tersebut dinilai layak mendampingi Mualem karena dapat memberikan kontribusi penting bagi kepemimpinan Mualem –bila terpilih—pada Pilkada Aceh 2024. Mereka yang dinilai layak mendampingi Mualem juga dapat memberikan kontribusi dalam mengarungi Pilkada 2024.

Tu Sop yang merupakan seorang ulama Aceh yang tampil dengan gaya dakwah dan pergaulan politik inklusif, merupakan seorang cendekiawan Islam di Tanah Rencong yang dikenal juga sebagai seorang ulama yang mandiri secara ekonomi sejak muda.

Tu Sop yang saat ini merupakan pengasuh Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib, sejak dulu dikenal sebagai ulama Aceh yang hidup di tengah-tengah masyarakat kecil, tidak ekslusif, serta memahami problem-problem di tengah masyarakat.

Banyak kalangan baik dari elit hingga rakyat di akar rumput yang berkunjung ke tempat sang ulama, baik sekadar diskusi, safari politik, maupun berbincang masalah seputar kehidupan.

Tu Sop dinilai juga bisa dipercaya sebagai “wakilnya rakyat kecil” karena seringkali bersedia menjadi “jembatan” bagi kepentingan Aceh.

“Tu Sop merupakan ulama yang memahami peta politik dunia. Ia mengetahui problem yang dialami masyarakat. Ide-idenya cemerlang. Dakwah-dakwahnya teduh. Tu Sop ulama yang tidak ekslusif. Bisa ditemui oleh siapa saja, dengan latar belakang apa pun. Bagi Tu Sop, dakwah adalah jalan cinta. Dakwah bukan sekadar kata-kata, tapi juga aksi dalam tindakan nyata,” kata seorang narasumber mewakili unsur pengusaha.

Bila terpilih sebagai Gubernur Aceh, Mualem sangat membutuhkan Tu Sop di sampingnya, baik sebagai teman diskusi, maupun rekan meminta pertimbangan.

Bagaimana dengan Bustami Hamzah? Pria yang saat ini sedang menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh, sejak dulu dikenal sebagai birokrat yang liat, setia kawan, dan punya koneksi bagus di jajaran Pemerintah Pusat.

Sebagai salah seorang ASN Aceh yang sangat mengerti seluk-beluk dunia keuangan dan birokrasi pemerintah, Bustami Hamzah punya kapasitas yang mumpuni sebagai pendamping Muzakkir Manaf.

“Mualem sebagai tokoh politik, Bang Bustami sebagai birokrat. Pasangan ini akan saling mengisi. Syaratnya hanya satu, Mualem dan Bustami harus saling terbuka. Kombinasi mereka berdua akan oke punya,” sebut sumber dari kalangan politisi.

CEO PT TransContinent (Royal Group) Ismail Rasyid, merupakan pengusaha freight forwarding and logistics services, project cargo, customs clearance, and warehousing.

Ismail Rasyid memiliki pengalaman di dunia perdagangan lintas negara. Meski posisinya sebagai “jembatan” tapi koneksi dan pengalaman selama puluhan tahun telah membuat usahanya PT Trans Continent, sebagai salah satu pemain penting di sektor multimoda dan supply chain dunia.

Aceh yang merupakan daerah kaya sumber daya alam, hasil pertanian, dan perkebunan, serta lautnya dengan ikan yang melimpah, merupakan modal yang selama ini terbuang begitu saja.

Kekayaan Aceh selama ini lebih banyak disedot oleh kapitalis-kapitalis ilegal dan legal yang bekerja sama dengan pemegang stempel, telah membawa Aceh sebagai salah satu daerah termiskin di Sumatra.

Dengan segudang pengalaman di dunia international trade, Ismail Rasyid dipandang cakap bila disandingkan dengan Mualem.

Dari diskusi mendalam yang dilakukan Komparatif.ID, seluruh narasumber sepakat bila ketiga tokoh yang diajukan, memiliki keunggulan masing-masing. Kesamaan mereka yaitu komunikatif, low profile, dan atraktif.

Ketiga tokoh tersebut, juga punya jejaring masing-masing yang telah mandiri. Ini akan sangat membantu Mualem memenangkan kontestasi Pilakada 2024. Selain itu mereka juga sosok-sosok yang telah mandiri secara finansial. Ini sangat penting untuk mempermudah langkah Mualem dalam menjalankan kepemimpinannya kelak.

Para narasumber mengatakan bahwa ketiga tokoh tersebut selama ini merupakan sosok-sosok filantropis. Dengan kapasitas masing-masing, mereka terlibat aktif dalam membantu banyak orang. Masing-masing mereka sangat layak mendapingi Mualem.

“Adakah yang lebih baik sebagai sosok yang mendampingi Mualem kali ini? Sejauh ini belum terlihat,” sebut sumber dari kalangan cendekiawan kampus.

Lalu apa modal Mualem dalam menghadapi kontestasi Pilkada 2024? Sejumlah narasumber mengatakan karisma Mualem di kalangan pengikut Wali Neugara Hasan Tiro masih sangat kuat. Eks gerilyawan GAM banyak yang masih menghormatinya sebagai panglima.

Struktur Partai Aceh dan Komite Peralihan Aceh, merupakan struktur organisasi politik yang paling lengkap di Aceh. Mereka punya kader hingga ke pelosok dusun.Meski demikian, bila dibuatkan persentase politik—merujuk hasil pemilu 2024—kekuatan Partai Aceh dan KPA tidaklah lagi dominan.

Para narasumber mengatakan, bila Partai Aceh alpa mengkaji persentase jumlah kursi mereka di DPRA dan DPRK di seluruh Aceh, dan memilih mengusung kandidat internal; misal Muzakkir Manaf-Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), maka mereka akan kesulitan untuk menang. Bisa jadi akan mengulang pengalaman kekalahan pada Pilkada 2017.

“Menang tidaknya Mualem juga sangat ditentukan oleh siapa yang mendampingi Mualem. Bila salah memilih orang yang mendampingi Mualem, apalagi memilih dari kalangan internal, maka akan berat mengarungi Pilkada 2024.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here