11 Pendaki Meninggal Akibat Erupsi Gunung Marapi

Proses evakuasi pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin (4/11/2023). Foto: Antara.
Proses evakuasi pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin (4/11/2023). Foto: Antara.

Komparatif.ID, Komparatif.ID— Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang melaporkan 11 pendaki ditemukan meninggal dunia dalam operasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan oleh tim gabungan usai erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

“Pencarian hingga pukul 07.10 WIB tim gabungan berhasil menemukan tiga orang dalam keadaan selamat dan 11 orang meninggal dunia,” kata Abdul Malik melalui siaran resmi Basarnas Senin (4/12/2023).

Tim gabungan yang terdiri dari petugas SAR dan relawan melakukan evakuasi terhadap korban yang berhasil ditemukan. Data terbaru mencatat dari 75 pendaki terdampak, 49 diantaranya berhasil dievakuasi dengan selamat.

“Sebagian dari pendaki yang dievakuasi dibawa ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, beberapa pendaki telah kembali ke rumah masing-masing,” lanjut Abdul Malik.

Proses evakuasi masih berlangsung dari puncak Gunung Marapi ke bawah, dengan tim gabungan yang kini memfokuskan upaya mencari 12 pendaki lain yang belum diketahui keberadaannya. Identitas 11 korban meninggal belum dapat diumumkan karena masih dalam tahap pendataan.

Berdasarkan data SAR Kota Padang, 49 pendaki yang berhasil dievakuasi dan sudah turun ke bawah antara lain bernama Iqbal, Jeni, Toni Alifian, Al Fajri, Selastri Anggini, dan lainnya. Namun, ke-12 pendaki yang masih dalam pencarian belum diketahui nasibnya.

Baca juga: Bantal Emas, Durian Terbaik dari Lembah Gunung Kuali

Pendaki Dilarang Beraktivitas

Sebelumnya, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat dilaporkan mengalami erupsi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kolom letusan mencapai ketinggian kurang lebih 800 meter di atas puncak gunung.

Hingga saat ini, PVMBG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait guna memantau perkembangan di lapangan. Tindakan cepat juga akan diambil apabila terjadi aktivitas vulkanik susulan yang dapat membahayakan warga di sekitar Gunung Marapi.

BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar aktif memberikan imbauan kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk selalu menggunakan masker. Hal ini menyusul terjadinya hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi.

BPBD juga melarang wisatawan dan pendaki untuk melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari kawah utama gunung.

Dampak erupsi Gunung Marapi tidak hanya sebatas hujan abu vulkanik, namun juga melibatkan hujan abu yang disertai batu. Data yang dihimpun menunjukkan bahwa sejumlah kecamatan terdampak, termasuk Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek, dan Malalak, mengalami sebaran hujan abu vulkanik.

Sementara itu, hujan abu disertai batu terasa hingga kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here