
Komparatif.ID, Banda Aceh— Hingga saat ini, hanya sekitar 50 sekolah di Indonesia yang menawarkan program International Baccalaureate (IB) Diploma, salah satu kurikulum paling ketat dan diakui di dunia. Namun, kapasitas sekolah-sekolah tersebut sangat terbatas, hanya mampu menampung sekitar 0,2 persen dari total jutaan pelajar Indonesia.
Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Insaf Albert Tarigan, saat mendampingi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie meninjau persiapan Sekolah Unggul Garuda di SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, Kamis (8/5/2025).
SMAN 10 Fajar Harapan sendiri merupakan satu dari 12 institusi pendidikan yang dipilih untuk bertransformasi menjadi Sekolah Unggul Garuda Transformasi.
“Setiap tahun, Indonesia melahirkan lebih dari empat juta anak. Dan dari jutaan itu, ada puluhan ribu anak-anak yang punya potensi luar biasa. Tapi masalahnya satu: mereka belum mendapat akses terhadap pendidikan kelas dunia,” ujarnya.
Menurut Albert, masalah utama bukan pada kurangnya anak-anak cerdas, melainkan pada tidak meratanya akses terhadap pendidikan berkualitas tinggi.
Baca juga: Sekolah Unggul Garuda Transformasi Tidak Ubah Kurikulum Awal
Ia menyebut Indonesia saat ini hanya memiliki sekitar 50 sekolah yang menawarkan program IB Diploma. “Bayangkan jika anak-anak dari Blangpidie, Singkil, atau Gayo Lues bisa ikut sekolah di sekolah unggul yang diakui dunia. Nah, Sekolah Unggul Garuda ini adalah jalan yang dibuka negara,” lanjutnya.
Albert menekankan Sekolah Unggul Garuda bukanlah program berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari transformasi besar pendidikan nasional yang berjalan seiring dengan kebijakan strategis lain seperti peningkatan tunjangan dan kapasitas guru, renovasi sekolah, pembangunan Sekolah Rakyat, digitalisasi pembelajaran, penguatan beasiswa LPDP, hingga Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk mendukung kesehatan dan kecerdasan siswa.
Menurutnya, pembangunan sarana fisik seperti ruang kelas hanyalah satu sisi dari misi besar ini. Yang lebih penting menyiapkan sistem pendidikan sebagai jembatan menuju panggung global, terutama bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan dari peluang besar tersebut.
Pemerintah sendiri telah menetapkan 12 Sekolah Unggul Garuda Transformasi akan diluncurkan tahun ini, ditambah dengan pembangunan empat Sekolah Unggul Garuda Baru di wilayah prioritas seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.